Kontroversi rencana konser Lady Gaga belakangan ramai
diperbincangkan. Sejumlah pihak menolak konser artis asal Amerika Serikat itu
digelar di Jakarta.
Budayawan Radhar Panca Dahana menilai, penolakan itu tidak ditujukan kepada personal Lady Gaga. Penolakan itu ditujukan kepada aksi panggung Gaga yang dinilai vulgar.
"Banyak penggemar Lady Gaga bilang 'saya menggemari syairnya'. Kalau menggemari syairnya ya sudah kenapa tidak dinyanyikan saja? Saya juga tidak ada masalah soal syairnya, tapi stage actionnya (aksi panggung) itu yang menjadi perdebatan sekarang. Tidak semua orang bagus dalam hal filterisasi dari aksi Lady Gaga," kata Radhar di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/5).
Menurutnya, sejak dulu Indonesia memiliki keterbukaan di bidang budaya. Namun demikian, setiap budaya asing yang masuk harus diseleksi agar tidak menimbulkan efek negatif bagi masyarakat.
"Kita menerima kehadiran unsur (budaya) Barat, namun harus ada proses akulturasi filternya," kata Radhar.
Seperti diketahui, rencana konser Lady Gaga pada 3 Juni mendatang menuai polemik di Tanah Air. Sejumlah ormas Islam tidak setuju pelantun tembang 'Poker Face' itu menggelar konser di Jakarta karena dinilai vulgar dalam setiap aksi panggungnya.
Polisi selaku penanggung jawab keamanan kemudian tidak bersedia mengeluarkan izin konser kepada pihak penyelenggara.
Budayawan Radhar Panca Dahana menilai, penolakan itu tidak ditujukan kepada personal Lady Gaga. Penolakan itu ditujukan kepada aksi panggung Gaga yang dinilai vulgar.
"Banyak penggemar Lady Gaga bilang 'saya menggemari syairnya'. Kalau menggemari syairnya ya sudah kenapa tidak dinyanyikan saja? Saya juga tidak ada masalah soal syairnya, tapi stage actionnya (aksi panggung) itu yang menjadi perdebatan sekarang. Tidak semua orang bagus dalam hal filterisasi dari aksi Lady Gaga," kata Radhar di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/5).
Menurutnya, sejak dulu Indonesia memiliki keterbukaan di bidang budaya. Namun demikian, setiap budaya asing yang masuk harus diseleksi agar tidak menimbulkan efek negatif bagi masyarakat.
"Kita menerima kehadiran unsur (budaya) Barat, namun harus ada proses akulturasi filternya," kata Radhar.
Seperti diketahui, rencana konser Lady Gaga pada 3 Juni mendatang menuai polemik di Tanah Air. Sejumlah ormas Islam tidak setuju pelantun tembang 'Poker Face' itu menggelar konser di Jakarta karena dinilai vulgar dalam setiap aksi panggungnya.
Polisi selaku penanggung jawab keamanan kemudian tidak bersedia mengeluarkan izin konser kepada pihak penyelenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar