Rabu, 06 Juni 2012

RELASI EKUIVALEN

Relasi ekuivalen merupakan suatu hubungan antara himpunan dimana himpunan tersebut mempunyai relasi,dan memenuhi sifat sebagai berikut :
Jika a,b dan c anggota himpunan tersebut berlaku :
1. sifat rekleksif
a~ a ,artinya jika a berelasi dengan dirinya sendiri
2. sifat simetri
a ~ b maka b~a , artinya jika a berelasi dengan b maka b juga berelasi
dengan a
3. sifat transitif
a ~b dan b~ c maka a ~ c , artinya jika a berelasi dengn b dan b berekasi
dengan c maka a juga berelasi dengan c
untuk lebih fahamnya lagi tentang apa itu relasi ekuivalen dibawah ini ada satu contoh sekaligus penyelesaiannya tentang relasi ekuivalen.
Contoh soal :
Misalkan A adalah himpinan yang anggotanya anto,andi,yudi,ani,mila, dan yanti.diamana anto andi dan yudi berjenis kelamin laki-laki,dan ani,mila sama yanti berjanis kelamin perempuan.Apakah himpunan A merupakan relasi ekuivalen ?
Penyelaesaianya :
Untuk membuktikan himpunan A merupakan relasi ekuivalen harus memenihi ke-3 sifat yaitu refleksif,simetri dan transitif
1. sifat refleksif
anto ~ anto , berelasi dengan dirinya sendiri karena jenis kelaminnya laki-laki
2. sifat simetri
anto ~ andi
andi ~ anto , anto berelasi dengan andi dan andi berelasi dengan anto karena jenis kelaminnya sama.
3. sifat transitif
mila ~ ani
ani ~ yanti
mila ~ yanti ,mila berelasi dengan ani dan ani berelasi dengan yanti maka
otomatis mila berelasi dengan yanti karena jenis kelaminnya
sama
kesimpulannya jadi himpunan A  merupakan relasi ekuivalen karena memenuhi ke-3 sifat dan sudah mempunyai relasi yaitu jenis kelamin yang sama

tanggung jawab umat kristen terhadap politik

TANGGUNGJAWAB GEREJA TERHADAP POLITIK

Sebagai masyarakat Kristen (Gereja) kita adalah bagian dari warga negara Indonesia. Dan sebagai warga negara Indonesia kita tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Proses perjalanan bangsa ini tidak akan terlepas justru bahkan sangat mempengaruhi dari kehidupan kita. Baik itu menyangkut aspek agama, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Oleh sebab itu kita (warga gereja) sebenarnya harus ambil bagian dalam perjalanan bangsa. Proses perjalanan suatu bangsa tidak akan pernah lepas dari proses politik dan produk politik. Kebijakan politiklah yang mempengaruhi segala sendi kehidupan bangsa.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah warga gereja telah bertanggungjawab dengan penuh didalam keikutsertaannya terhadap segala proses dan produk politik tersebut? Apakah kita tidak mau tahu dan peduli dengan segala hasil dan akibatnya? Atau bahkan kita malah memanfaatkannya untuk keuntungan dan kepentingan pribadi atau golongan kita?

Gereja (orang Kristen) sebenarnya harus bertanggungjawab terhadap setiap proses dan produk serta akibat dari politik. Mengapa gereja harus bertanggungjawab? Apa pula tanggungjawab gereja? Bagaimana gereja melakukan tanggungjawabnya?

Pada kenyataanya yang kita lihat, banyak yang tidak berminat untuk membicarakannya. Menganggap bahwa politik itu bukan urusan gereja, bukan urusan Pendeta, Penatua/Sintua/Lay Leader atau bukan urusan pribadi-pribadi orang Kristen. Karena selama ini ada anggapan bahwa politik itu kotor, licik. Politik itu hanya bersifat duniawi.

Pada Perang Dunia II, seorang penjahat terbesar, Adolf Hitler (yang juga adalah jemaat gereja) pernah mengatakan politik bukan urusan gereja. Hal ini terjadi ketika sebagian kecil orang Kristen di Jerman menentang kebijakan politiknya. Saat itu Hitler memanggil tokoh gereja yang bernama Neimooler. Kepada Pendeta Neimooler, Hitler berkata: “Saya mengurusi politik, anda mengurusi agama. Saya tidak akan mencampuri urusan anda dan saya minta anda tidak mencampuri urusan saya”. Pada saat itu banyak orang Kristen yang setuju dengan Hitler. Tapi akibatnya, 6 juta manusia tak bersalah menjadi korban kekejaman Hitler. Gereja merasa tidak peduli. Gereja tidak membuka suara.

Gereja saat itu berdosa bukan karena membantu atau terlibat dalam pembantaian tersebut tetapi karena diam dan tidak melakukan apa-apa ketika melihat hal dan kebijakan yang salah telah terjadi. Sampai pada saat ini banyak orang Kristen (gereja) yang setuju dengan Hitler. “Korban-korban” terus berjatuhan, kekejaman, ketidakadilan dan tindakan amoral terus terjadi tetapi gereja terlihat kurang peduli. Gereja kurang bersuara.

Memang benar bahwa misi Yesus datang ke dunia bukanlah misi politik. Tetapi mengatakn bahwa karya Yesus tidak ada sangkut-pautnya dengan politik adalah hal yang salah besar. Pelayanan Kristus adalah bersifat Holistik (menyeluruh). Tidak ada satu aspek pun dalam kehidupan yang luput dari misi-Nya, baik di dunia (termasuk politik) dan di surga (Kolose 1 : 15-20). Pemberitaan Kristus di dunia adalah untuk memberitakan tentang Kerajaan Allah. “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 4 : 17 ; 3:2). “Kerajaan” adalah istilah politik. I Petrus 2 : 9, mengatakan bahwa orang-orang percaya itu disebut “bangsa-bangsa yang terpilih”. Kata “Bangsa” juga adalah istilah politik.

Yesus lahir di kota Betlehem. Mengapa Yesus lahir di kota Betlehem? Itu terjadi karena akibat dari sensus penduduk yang ditetapkan oleh Kaisar Agustus. Dengan sensus itu, memaksa Yusuf membawa Maria yang dalam keadaan hamil tua untuk melakukan perjalanan jauh yang sangat melelahkan. Ini membuktikan bahwa sensus itu memiliki kekuatan hukum yang besar. Karena kalau tidak terpaksa tidak mungkin Yusuf bersama Maria yang dalam keadaan hampir melahirkan melakukan perjalanan tersebut. Sensus penduduk itu adalah kebijakan politik Kaisar. Sesaat setelah kelahiran Yesus, yang paling terganggu akan kelahiran-Nya adalah Raja Herodes yang merupakan seorang pemimpin politik. Dialah yang pertama kali berupaya untuk melenyapkan Yesus.

Di dalam perjalanan pelayanan Yesus, Partai kaum Parisi dan para ahli Taurat sangat terganggu pengaruh dan legitimasi mereka ditengah-tengah bangsa Israel. Mereka merasa terganggu dengan ajaran reformasi yang diajarkan dan diwartakan Yesus. Fakta lain, Yesus mati akibat disalibkan oleh keputusan Pontius Pilatus yang merupakan seorang tokoh politik. Walaupun dia tidak menemukan kesalahan Yesus tapi tidak berani melepaskan-Nya. Hal ini disebabkan karena pertimbangan dan perhitungan politik di dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan di daerah kekuasaannya. Kalau kondisi di dalam tidak kondusif maka kedudukannya dapat digeser ataupun digoyang. Mereka menyadari bahwa kehadiran Yesus mempunyai efek dan arti politik. Yesus adalah gangguan politik, karena dapat merongrong wibawa dan pengaruh otoritas politik saat itu. Ini merupakan bukti bahwa tokoh-tokoh politik diatas tanggap.

Di dalam Perjanjian Lama Tuhan berperan secara langsung terhadap situasi dan keadaan politik ditengah-tengah bangsa pilihan-Nya (Israel). Dia memilih membimbing dan memberkati Yusuf, sehingga dapat menjadi orang yang paling berkuasa setelah raja di tengah bangsa lain yaitu Mesir. Tuhan memimpin Musa untuk melepas bangsa Israel dari tangan Raja Firaun serta membimbingnya didalam memimpin perjalanan pembebasan itu. Tuhan mengurapi Saul menjadi Raja Israel walaupun akhirnya Dia tidak mendukungnya lagi. Tuhan juga memilih Raja Daud. Tuhan memilih dan memberikan kebijaksanaan kepada Raja Salomo untuk memimpin bangsa-Nya. Dan masih banyak lagi kesaksian Alkitab yang menunjukkan dan membuktikan Tuhan ada dan peduli di dalam kehidupan poltik.

Orang Kristen Indonesia juga mencatat sejarah keterlibatan orang Kristen didalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pada jaman pergerakan telah berdiri pertai-partai poltik Kristen. Chriestelije Ethische Partij (CEP), Perserikatan Kaoem Christen (PKC), Partai Kaum Masehi Indonesia (PKMI). Partai-partai lain juga berdiri sekitar kemerdekaan yaitu PKN (Partai Kristen Nasional), PARKI (Partai Kristen Indonesia), PARKINDO (Partai Kristen Indonesia). Selain partai Kristen, kita juga mengenal tokoh-tokoh Kristen yang terlibat pada masa itu, diantaranya GSSJ Ratu Langie, TSG Moelia, A. Latumahina, I. Siagian, Mr. AA. Maramis, JK. Panggabean, J. Latuharhary, RM. Mongonsidi dan tokoh lainnya. Selain berpartisipasi dalam kemerdekaan, tokoh-tokoh dan organisasi diatas juga berperan dalam memperjuangkan bahwa orang Kristen juga mempunyai tempat yang sah, sama dan sederajat dengan pihak-pihak lainnya di dalam kehidupan Indonesia Merdeka. Keberhasilan menolak konsep yang mengharuskan Presiden Indonesia adalah orang Islam, masuk ke dalam UUD serta menolak tujuh kata yang tercantum dalan Piagam Jakarta masuk ke dalam UUD 1945. Sampai sekarang “tujuh kata” itu tidak pernah tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara kita.

Mengapa Gereja harus ikut bertanggungjawab terhadap Politik?

Didalam Matius 28 : 18 dikatakan : “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi”. Segala kuasa artinya tidak ada satu kuasa apapun di dunia ini yang dapat melepaskan diri dari kuasa Kristus, termasuk kuasa politik.
Kolose 1 : 20 mengatakan : “Oleh Dialah yang mempedamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik di bumi maupun yang ada di Sorga”. Atau Wahyu 21 : 5 mengatakan : “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru”. Kata “segala sesuatu” artinya tidak ada satu hal pun di dalam kehidupan manusia yang terlepas dari karya penebusan-Nya. Semua termasuk dan tercakup di dalam karya penebusan-Nya, termasuk politik.

Apakah tanggungjawab Gereja di bidang Politik?


Menurut saya, tanggungjawab gereja di bidang politik dapat ditafsirkan dalam beberapa hal:
1. Kuasa Kristus nyata di bidang politik
Artinya bahwa juga di bidang politik tidak boleh ada Tuhan lain selain Allah. Karena bahaya terbesar di bidang politik adalah penyembahan berhala, mempertahankan sesuatu yang bukan Tuhan. Ideologi bisa menjadi tuhan. Pemimpin atau tokoh kharismatis bisa menjadi tuhan, atau bangsa bisa menjadi tuhan. Kita harus berani menolak dan bertanggungjawab agar hal tersebut tidak terjadi. Semua dan apa saja termasuk itu ideologi, tokoh, pemimpin dan bangsa bukanlah tuhan. Mereka harus takluk dan tunduk di bawah Tuhan yang Satu.
2. Perdamaian Kristus diwujudnyatakan di dalam kehidupan politik
Artinya semangat jiwa kasih dan pengampunan Kristus menjadi nyata. Praktek kehidupan politik amat sering menjadi sangat kejam dan keras. Pendapat dan kepentingan yang berbeda adalah musuh dan harus di tumpas. Tidak ada kawan dan musuh abadi, yang ada hanya kepentingan abadi. Ini merupakan semacam paham yang berkembang di tengah-tengah kehidupan politik. Hal ini merupakan kesalahan yang besar dalam politik. Tanggungjawab Gereja adalah tanggungjawab pendamaian. Misi politik gereja adalah misi rekonsiliasi. Menggairahkan kerukunan dan solidaritas sosial tanpa memandang perbedaan golongan, suku, aliran dan keturunan.
3. Program pembaharuan Kristus harus mendasari program-program politik
Artinya setiap proses, produk ataupun kebijakan politik didasari oleh ajaran Kristus. Keberanian untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan kesungguhan untuk merubah diri karena di dalam kehidupan biasanya terjadi keinginan untuk mengubah tetapi enggan untuk berubah. Dunia akan berubah apabila masing-masing mampu merubah diri.

Bagaimanakah tanggungjawab Gereja di bidang Politik?
Gereja harus tanggap terhadap isu, masalah, perkembangan dan gejolak yang dihadapi jemaatnya dan juga bangsa ini. Gereja harus dapat menyerukan suara kenabiannya serta memberi kontribusi dan solusi terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi manusia. Gereja harus berperan menyikapi SKB Dua Menteri tentang perizinan pendirian Rumah ibadah. Ini ditandai dengan pelarangan ibadah oleh sebahagian kelompok. Akibatnya kebebasan beribadah menjadi terganggu. Selain itu gereja juga harus peka terhadap otonomi daerah. Banyak perda-perda atau kebijakan-kebijakan penguasa daerah yang diskriminatif. Masalah lain adalah kenaikan BBM yang tidak berpihak kepada rakyat, perekonomian yang belum membaik, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang masih rendah dan belum merata, disintegrasi bangsa, korupsi, penegakan supremasi hukum, mutu pendidikan yang masih rendah dan lain sebagainya.

Di dalam Sidang Raya Dewan Gereja Dunia (DGD) tahun 1983 di Vancouver Canada, dengan diprakarsai oleh gereja-gereja negara-negara dunia ketiga timbul semacam teologia politik, bahwa “Gereja harus memihak dan membela golongan kaum miskin, lemah, yang tertindas serta kaum-kaum yang termarjinalkan”. Karena Yesus telah membuktikan hal tersebut (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Begitu pula pada zaman nabi-nabi (Yesaya, Amos, Yeremia dan lain-lain).

Untuk melaksanakan dan mewujudkan pandangan Gereja terhadap Pemerintah dan Pemerintahan, dilaksanakan sesuai dengan Injil (Roma 13 ; Matius 22 : 15-22). Pelaksanaan tersebut diisi dengan positif, membangun, kritis dan realistis. Anggota Gereja, tokoh gereja diharapkan lebih banyak terlibat dan ikut dalam lembaga politik, baik itu eksekutif, legislatif dan yudikatif, lembaga-lembaga publik serta kelompok-kelompok studi. Setelah hal itu terwujud, gereja harus dapat memanfaatkan anggota-anggota tersebut, dengan dapat melakukan konsultasi dan bekerjasama membahas kehidupan politik yang nyata dan sesuai dengan rencana dan kehendak Allah.

Serta sebagai lembaga atau organisasi, gereja harus dapat menjadikan dirinya sebagai lembaga yang berwibawa, sehingga gereja dapat dijadikan sebagai benteng terakhir bagi jemaat didalam mencari kebenaran dan keadilan ditengah-tengah dunia ini.

Disamping penjelasan di atas ada dua catatan penting yang tidak boleh kita abaikan, yaitu:
1. Tanggungjawab penuh di dalam poltik tidak berarti kita harus menjadi lembaga-lembaga politik. Atau gereja yang dipolitisir untuk kepentingan tertentu. Orientasi seorang politikus atau tujuan akhirnya adalah kuasa. Bagi gereja yang penting bukan siapa yang memegang kuasa, tetapi bagaimana orang tersebut menjalankan kuasa. Siapapun, kalau menjalankna kuasa dengan baik harus didukung, bila buruk harus ditentang.
2. Kita hanya dapat bertanggungjawab penuh dalam politik apabila kita merasa diri sebagai bagian yang penuh dari masyarakat, bangsa dan negara. Tidak ada aspek atau hal apapun yang terlepas dari politik. Karena agama dan politik seperti “air dan beras” tidak dapat dipisahkan. Kita adalah merupakan warga Kerajaan Sorga, itu pasti. Tetapi kita hanya dapat menjadi warga Kerajaan Sorga yang baik, dengan pertama-tama menjadi warga negara yang bertanggungjawab dimana kita hidup”.

budidaya caisim hidroponik


Teknik Budidaya Sayur Caisim/Sawi Manis Secara Hidroponik

A. Media hidroponik Caisim yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.
Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
Media untuk persemaian atau pembibitan.
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.


B. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman tergantung dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.





C. Peralatan Budidaya Hidroponik Caisim

Bahan dan Alat:

  • Bibit caisim
  •  Spons sesuai ukuran nampan
  •  Nampan plastik 2 buah (pendek dan tinggi)
  •  Cutter
  •  Pinset
  •  Sumpitus
  • Air
  •  Styrofoam


D.Langkah Kerja:

Bahan dan Alat:
1. Bibit caisim
2. Spons sesuai ukuran nampan
3. Nampan plastik 2 buah (pendek dan tinggi)
4. Cutter
5. Pinset
6. Sumpitus
7. Air
8. Styrofoam

Cara Membuat:
1. Siapkan media tanam dari spons. Potong spons selebar nampan. Lalu, potong lagi spons ukuran 1 x 1 cm, jangan sampai terputus.

2. Kotak spons ukuran 1 x 1 cm tadi dipotong kembali menjadi dua bagian, jangan sampai terputus. Posisikan spons di antara spons awal. Lakkan lagi, untuk arah yang berlawanan.

3. Celupkan spons tadi ke dalam air sampai gelembung udaranya keluar semua, sambil ditekan-tekan agar rata dengan papan. Jika spons masih berwarna putih, artinya masih ada rongga udara. Jika berwarna agak gelap, artinya air sudah terserap merata. Masukkan spons basah ke dalam nampan plastik pendek.

4. Untuk memulai menanam, basahi dulu sumpit dengan air atau rendam di dalam air.

5. Ambil bibit biji 3-4 buah dengan sumpit, tanam di dalam spons. Jangan simpan bibit terlampau dalam. Bibit harus terlihat dari luar. Simpan selama 3 hari.

6. Setelah 3 hari akan muncul daun yang masih muda. Lalu, jemur di bawah sinar matahari. Tunggu sampai seminggu agar siap ditanam.

7. Ambil styrofoam, lubangi sebanyak 9 buah, ukuran 10 x 10 cm, diameter 1 cm, sesuai ukuran batang tanaman.

8. Isi nampan plastik tinggi dengan air, jangan sampai penuh. pH air yang dipakai harus netral, gunakan air sumur (jangan air PAM). Lalu, letakkan styrofoam di dalam nampan.

9. Dengan pinset, ambil sayur yang sudah berusia seminggu tadi. Tanam ke lubang styrofoam dengan posisi sama datar. Jangan lupa dikontrol, terutama jika air habis atau ada hama. Setelah 25-30 hari sayuran bisa dipanen.



budidaya sayur bayam

I. UMUM
1.1. Sejarah Singkat
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.

1.2. Sentra Penanaman
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen antara 13.0 - 2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar.

1.3. Jenis Tanaman
Keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan atas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap).

Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:

1. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri - ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih - putihan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.
2. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (A. hybridus L.). Ciri - ciri bayam ini adalah memiliki daun lebar - lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:
1. A. hybridus caudatus L., memiliki daun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang.
2. A. hibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar - besar pada ketiak daun.

Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.

1.4. Manfaat Tanaman

Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat.

Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

1. Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
2. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm / tahun.
3. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh.
4. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat C.
5. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%.

2.2. Media Tanam

1. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
2. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 - 7.
3. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
4. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat.

2.3. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

3.1.1. Persyaratan Benih
Benih / biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) berasal dari induk yang sehat,
b) bebas dari hama / penyakit,
c) daya kecambah 80 prosen, dan
d) memiliki kemurnian benih yang tinggi.

Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih / bibit yang digunakan kalau bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.

3.1.2. Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang sengaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar berkisar antara 5 - 10 kg, atau 0,5 - 1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa hari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa - sisa tanaman. Untuk memproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000 - 40000 tanaman, kemungkinan dibutuhkan sekitar 1 - 2 kg benih.

3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan penyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih bayam disebar merata atau berbaris - baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis tanah tipis.

3.1.4. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih / bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. Tanah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang hama / penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.

3.1.5. Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7 - 14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang terbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan medium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram teratur dan setelah berumur sekitar 7 - 14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siap untuk dipindah-tanam ke lapangan.

3.2. Pengolahan Media Tanam

3.2.1. Persiapan
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai yaitu antara 6 - 7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter. Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan sistem polikultur atau monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk bayam yang diinginkan.

3.2.2. Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dicangkul / dibajak sedalam 30 - 40 cm, bongkah tanah dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan kemudian dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.

3.2.3. Pembentukan Bedengan
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau 160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan selebar 20 - 30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuat lubang - lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50 cm.

3.2.4. Pengapuran
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya. Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanah pasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg kapur pertanian / ha untuk menaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730 - 4.493 kg / hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton / hektar. Cara pemberiannya, bahan - bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimal sebulan sebelum tanam.

3.2.5. Pemupukan
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1 - 2 kg per lubang tanam.

3.2.6. Pemberian Mulsa
Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perlu dipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangi serangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jarak tanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayam sehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000 - 60.000 tanaman. Pola tanam untuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagai jenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petak - petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada, lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.

3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukul sehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak antar lubang (antar barisan) 40 - 50 cm.

3.3.3. Cara Penanaman
Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebih dahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atas bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Barat ke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk ditanam.

3.4. Pemeliharaan Tanaman

3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat karena saling bersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati / terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam.

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara 30 - 65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakan dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.

3.4.3. Pembubunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

3.4.4. Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.

3.4.5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15 - 30 ton. Untuk pertanaman di dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan, tinggi bedengan perlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu diperdalam. Pupuk organik yang diberikan adalah pupuk N (Urea sekitar 250 kg / ha atau ZA 500 kg / ha) cara dilarutkan dalam air ± 25 gram / 10 liter air, TSP 300 kg / ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi pada umur 30 hari setelah tanam. Apabila ternyata nanti pertumbuhan tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untuk memberi pupuk N susulan dengan takaran sekitar 125 kg / ha, interval sekitar 30 hari dan dihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada waktu tanam, sedangkan pupuk K diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur 30 hari setelah tanam.

3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata.

3.4.7. Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M - 45 dengan dosis 1,5 - 2 gram / liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan konsentrasi 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara penyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arah datangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknya dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan.

3.5. Hama dan Penyakit

3.5.1. Hama

1. Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

2. Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3. Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

4. Serangga lalat (Liriomyza sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3.5.2. Penyakit

1. Rebah kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida

2. Busuk basah
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak - bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

3. Karat putih
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

3.5.3. Gulma

Jenis gulma: rumput - rumputan, alang-alang. Ciri - ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida

3.6. Panen

3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 - 35 hari setelah tanam. Tinggi tanaman antara 15 - 20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.

3.6.2. Cara Panen
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayam identik dengan penjarangan.

3.6.3. Periode Panen
Panen pertama dilakukan mulai umur 25 - 30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya adalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun - daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga.

3.6.4. Prakiraan Produksi
Produksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg.

3.7. Pascapanen

3.7.1. Pengumpulan
Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.

3.7.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yang baik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar dan yang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar - besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.

3.7.3. Penyimpanan
Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempat terbuka (suhu kamar) menjadi 12 - 14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C, misalnya dengan remukan es.

3.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh bagian bayam, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak.

3.7.5. Pencucian
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melalui selang maupun pancuran.

3.7.6. Penanganan Lain
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).